Saranjana, Kota Gaib Berteknologi Tinggi yang Masih Menjadi Misteri di Kalimantan Selatan


RafaleaMedia.Com - Kalimantan Selatan menyimpan sebuah legenda yang terus mengusik rasa ingin tahu banyak orang Saranjana, kota tak kasatmata yang dikabarkan memiliki peradaban jauh lebih maju dibanding dunia nyata. 

Tak sedikit yang menganggapnya hanya mitos, namun penelusuran yang dilakukan oleh seorang peneliti bernama Sartika membangkitkan kembali kepercayaan bahwa kota ini mungkin benar-benar ada. 

Dalam perjalanannya ke pedalaman, Sartika mengungkap cerita-cerita mengejutkan dari warga yang bersinggungan langsung dengan kisah Saranjana, termasuk pengalaman spiritual dan bukti sejarah yang mengarah pada kemungkinan nyata keberadaannya.

Legenda ini bukan cerita baru, tapi terus berkembang dari generasi ke generasi. Penduduk Desa Oka-Oka, Kalimantan Selatan, menyimpan ingatan kolektif tentang kota misterius tersebut.

Bahkan sebagian dari mereka bersumpah telah mengalami kejadian aneh yang tidak dapat dijelaskan secara logis. 

Saranjana bukan sekadar cerita rakyat, melainkan sebuah kisah yang terus hidup, lengkap dengan tokoh-tokoh, peristiwa, dan kepercayaan yang mengakar kuat di tengah masyarakat.

Perjalanan Menuju Kawasan Misterius

Sartika memulai penelusurannya dari Jakarta dan menempuh perjalanan panjang menuju Desa Oka-Oka di Kalimantan Selatan. Jalur darat dan penyeberangan laut memakan waktu sekitar 12 jam. 

Sepanjang perjalanan, ia menyimpan banyak tanya: jika Saranjana memang ada, seperti apa kehidupan di sana? Siapa yang memerintah? Bahasa apa yang digunakan? Dan kenapa kota itu hanya bisa dilihat oleh segelintir orang?

Pencariannya membawanya pada pertemuan dengan sejumlah tokoh lokal, termasuk seorang perempuan bernama Ibu Saniah, yang kemudian menjadi sumber utama informasi dan pengalaman spiritual dalam penelusuran ini.

Mimpi Berulang dan Pertemuan dengan Penguasa Gaib

Ibu Saniah bukan penduduk asli Desa Oka-Oka. Namun setelah menetap di sana, ia mulai mengalami mimpi yang aneh dan berulang setiap malam Jumat. 

Dalam mimpi itu, seorang pria tak dikenal mengajaknya berjalan di tengah kota modern yang dipenuhi gedung pencakar langit. Kota itu, menurut pria tersebut, adalah Saranjana. Mimpi yang sama terus datang selama tiga bulan berturut-turut.

Sampai akhirnya, pria itu muncul dalam kehidupan nyata dan mengaku sebagai penguasa Saranjana. Ia menawarkan Ibu Saniah posisi sebagai selir, namun ditolak. 

Sebagai gantinya, Ibu Saniah bersedia menjadi penjaga Gunung Saranjana dengan satu syarat: tidak ada lagi warga desa yang boleh diculik atau dibawa secara paksa ke alam gaib.

Menjadi Penjaga Dua Dunia

Sejak saat itu, Ibu Saniah dipercaya memiliki kemampuan spiritual untuk berkomunikasi dengan penduduk Saranjana. Ia menjadi perantara antara alam nyata dan dunia tak kasatmata, membantu menyelesaikan berbagai kejadian aneh yang terjadi di desa. 

Salah satu kisah paling mencengangkan adalah ketika sebuah kapal nelayan terdampar tanpa sebab yang jelas. Setelah diselidiki, ternyata kapal itu ditahan oleh makhluk dari Saranjana karena awaknya melanggar janji. Setelah dilakukan ritual dan persembahan, kapal tersebut akhirnya dilepaskan dan bisa berlayar kembali.

Gunung Saranjana dan Tabir Gaib

Bersama Ibu Saniah, Sartika mendaki Gunung Saranjana, yang diyakini sebagai salah satu titik gerbang menuju kota gaib itu. Menurut Ibu Saniah, hampir seluruh pulau menyimpan kemungkinan sebagai pintu masuk ke Saranjana, namun hanya orang tertentu yang mampu menembus tabir halus yang melindunginya.

Di puncak gunung, mereka mengalami hal-hal ganjil mulai dari suara gemuruh yang datang entah dari mana hingga energi dingin yang tiba-tiba menyelimuti area tertentu. Ibu Saniah bahkan melakukan mediumisasi untuk menyampaikan pesan dari sosok-sosok yang mengaku berasal dari Saranjana.

Petunjuk Sejarah dari Peta Kuno

Penelusuran Sartika tidak berhenti pada pengalaman spiritual. Ia juga mewawancarai seorang sejarawan lokal, Bapak Mansyur, yang menunjukkan tiga peta kuno yang secara eksplisit menyebutkan Saranjana. 

Menurutnya, kota ini mungkin dulunya merupakan permukiman kuno dari masyarakat Dayak atau bahkan bagian dari wilayah Kerajaan Banjar yang hilang. Keberadaan nama itu di dalam dokumen sejarah menjadi semacam penguat bahwa Saranjana tidak sepenuhnya bersifat gaib.

Kisah Cinta Seorang Guru dengan Keturunan Saranjana

Sartika juga menemukan kisah menarik dari seorang guru asal Banten yang menikah dengan lelaki keturunan Saranjana. Sebelum pernikahan, sang guru sering bermimpi tentang sebuah tempat tersembunyi di balik gua, tempat berkhalwat dan menenangkan jiwa. 

Ketika benar-benar mengunjungi desa calon suaminya, ia merasa tidak nyaman, seperti sedang diawasi. Belakangan diketahui bahwa kekuatan leluhur yang dimilikinya mengusik entitas dari dunia lain.

Setelah berkonsultasi dengan juru kunci setempat, perasaan tersebut menghilang. Pernikahan pun berjalan lancar, meskipun mereka tetap merasakan kehadiran yang tak terlihat di sekitar rumah mereka.

Gangguan Tak Terlihat dan Telepon Misterius

Dalam kejadian lain, pasangan itu mencoba berfoto di sekitar Gunung Saranjana, namun kamera selalu gagal menangkap gambar mereka. Anehnya, setelah meminta bantuan juru kunci, foto berhasil diambil dengan normal. Suatu malam, sang guru mendengar suara ramai dari ruang tamu seperti banyak orang mengobrol, padahal rumah sedang kosong.

Sartika sendiri bahkan menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku berasal dari Saranjana dan menawarkannya untuk masuk ke dunia mereka.

Sampai hari ini, keberadaan Saranjana tetap menjadi misteri yang menggoda. Mungkin kota ini benar-benar ada, mungkin pula hanya ada dalam dimensi spiritual. Namun bagi warga Kalimantan Selatan, Saranjana bukan hanya cerita pengantar tidur ia adalah bagian hidup mereka yang terus diwariskan.

Dengan penelusuran sejarah, pengalaman spiritual, dan pengakuan dari saksi nyata, nama Saranjana seolah terus berdiri sebagai simbol bahwa dunia ini tidak hanya terdiri dari apa yang tampak oleh mata.

Posting Komentar untuk "Saranjana, Kota Gaib Berteknologi Tinggi yang Masih Menjadi Misteri di Kalimantan Selatan"